Dingin sunyi menjadi saksi,
Saksi rinduku yang tiada berhenti,terperosoknya aku ke ceruk jurang malam
Yang dalam... Sedalam rinduku akan dirimu
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu
Letih sudah kumenahan rindu ini
rindu yang tak pernah kesampaian
mungkinkah akan jadi kenyataan
atau hanyalah sebuah angan
Untuk bertemu denganmu
Apa yang memberatkan batinmu
Apa pula yang menahan langkahmu hingga kau tak hadir menemaniku
Haruskah aku bersama rindu yang kini kian menggebu di hatiku
Sampai saat ini ku masih berharap kau akan hadir memusnahkan rindu yang tiada tertahan lagi
kepada sang rembulan
apakah salamku telah kau sampaikan atau sengaja kau simpan sebagai kenangan ...
Semoga kau menyampaikan rasa rinduku padanya
ingin ku lukis wajah rembulan di kanvas merah sang malam, dengan sedikit guratan warna ungu dan jingga
membentuk gulungan awan yang menyiratkan makna kerinduanku padamu
di ujung senja rinduku menanti dan tertati
melukis rangkaian sebuah bait-bait salam
berharap kau hadir sekarang รข�¦
Dan tidak akan hanya menjadi angan angan
pernahkah engkau menyambut rinduku
walau hanya dengan senyum manis mu
tanpa harus kau ucap kata penyambutan Untukku
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di hatiku
Mengalir deras di dalam aliran darahku
Memukul keras di dadaku membuat lebih cepat detak jantungku , apakah kau juga
begitu,,,, begitu merindukanku ?
Pagi telah ku lewati
Malam pun sudah ku lalui
Bahkan bulan dan tahun telah berganti
Dan disini ku berdiri menunggumu hadir dan membasmi rinduku yang tak terobati
Rasa rindu ini telah berhasil menghancurkan hatiku,
Meremukkan jantungku,
Dan menusuk kalbuku,
Ingin rasanya ku putar sang waktu agar aku bisa kembali bersamamu,,,
Saat gelombang dan badai cobaan berhasil menghantam hatiku yang telah rapuh karenamu
Menghancurkan puing cinta yang dulu ada untuk menunggumu
Kini semuanya musnah sudah tiada lagi puing rindu dan cintaku untukmu
Good bye...!
Ingin rasanya kutelan waktu
Agar aku bisa segera membelai wajahmu
Membiarkanmu bersandar di bahuku
Berbagi kegelisahan , keresahan dan kegundahan
Tiada henti aku merindukanmu
Kala sang surya bukakan jendela cahaya
dan sinari jagat raya, terangi hati dengan gelap gulita
Dengan tekad yang bulat dan kuat ku jalani hari baru
Walau tanpamu,
itu pun selalu saja di iringi keresahan hati yang masih tak henti
merindukanmu...
Hingga tenggelamnya cahaya hari
dan semakin jauh dari tatapanku
seakan melambai dan ucapkan
"Selamat tinggal kepadaku"
0 komentar:
Post a Comment
1. Silahkan tuliskan komentarmu ?.
2. Pake Nama dan Url, kalo blognya lebih dari satu ?.
3. Dilarang Buang Sampah Disini ?.